LATAR BELAKANG

  Untuk keberlangsungan hidup sebuah yayasan maupun organisasi diperlukan sebuah ide-ide atau gagasan bisnis yang dapat meng-handle atau paling tidak mendukung pergerakannya. Terbetiklah sebuah ide untuk mewujudkan sebuah prototipe bisnis yang mana akan terus memberikan aliran jika keran yang lain berhenti beroperasi

  Ada beberapa alasan mengapa kami memilih domba/kambing untuk program wakaf ini, selain dari sisi religi yang banyak sekali nash-nash dalam qur'an maupun hadist yang menyebutkan keutamaan hewan ternak ini, ada sisi lain dimana ada potensi pasar yang begitu besar jika kita memang serius untuk menggarap hal-ihwal dunia perdombaan atau perkambingan di negara kita

  Dari Abu Said Al-Khudri berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Waktunya akan datang bahwa harta muslim yang terbaik adalah domba yang digembala di puncak gunung dan tempat jatuhnya hujan. Dengan membawa agamanya dia lari dari beberapa fitnah (kemungkaran atau pertikaian sesama muslim)”. (H.R. Bukhari)

  Dari Abu Hurairah R.A. dari Rasulullah SAW, beliau bersabda : “Di antara penghidupan (pekerjaan) manusia yang terbaik, adalah seorang laki-laki yang memegang kendali kudanya di jalan Allah. Dia terbang diatasnya (dia menaikinya dengan jalan yang cepat). Setiap mendengar panggilan perang dia terbang diatasnya dengan bersemangat untuk mencari kematian dengan jalan terbunuh (dalam keadaan syahid) atau menyongsong kematian ditempat datangnya.  Atau seorang laki-laki yang menggembala domba di puncak gunung dari atas gunung ini atau lembah dari beberapa lembah. Dia mendirikan sholat, memberikan zakat dan menyembah kepada Tuhannya hingga kematian datang kepadanya. Dia tidak mengganggu kepada manusia, dan hanya berbuat baik kepada mereka.” (H.R. Muslim).

  Domba menempati kedudukan khusus pula, karena domba dipilih sebagai hewan qurban terbaik menggantikan perintah penyembelihan Nabi Ismail Alaihi Salam (QS 37:107), disebut yang pertama dalam rangkaian hewan-hewan ternak pilihan (QS 6:143) dan hewan yang digembalakan oleh seluruh nabi dalam hadits berikut :

“"Setiap Nabi yang diutus oleh Allah adalah menggembala domba/kambing". Sahabat-sahabat beliau bertanya : “Begitu juga engkau ?” ; Rasulullah bersabda : “Ya, aku menggembalanya dengan upah beberapa qirath penduduk Mekah”. (H.R. Bukhari)

  Untuk tingkatan masyarakat awam misalnya, bukankan domba jauh lebih mudah diternakkan dan dikembang-biakkan ketimbang hewan lainnya ? semua masyarakat dari yang di desa maupun yang di kota-pun seperti Anda – bisa memeliharanya sekarang (yang di kota melalui system yang akan segera kita buat -insya Allah-). Untuk Anda yang memelihara domba langsung, bukankan selama ini memberikan hasil yang lebih baik dari tabungan Anda di bank manapun ?

   Untuk kalangan ekonom dan pakar perdagangan, bukankan selama ini kita kesulitan mencari produk unggulan ekspor kita ? mengapa tidak domba saja yang kita ekspor setelah mencukupi kebutuhan dalam negeri ? produksinya gampang, bisa melibatkan masyarkat pedesaan sekalipun – sehingga akan menimbulkan  lapangan kerja yang sangat banyak. Selain pasar dalam negeri, pasarnya ekspornya juga sangat menjanjikan karena Saudi Arabia saja setiap tahun membutuhkan 8 juta ekor domba, ¼ diantaranya dibutuhkan di musim haji

  Kalau kita garap serius, domba untuk pasar Arab (yang konsumsi daging utamanya domba) ini akan mudah unggul karena pesaing terberat kita Australia dan New Zealand. Sedangkan dua negara ini tidak lagi bisa mengekspor domba-dombanya dalam kondisi hidup ke Arab Saudi dan negara-negara muslim lainnya karena ulah mereka sendiri yang mempermasalahkan Animal Right atau yang mereka sebut Animal Welfare Assurance System sejak 2011.

   Ekspor domba ke negara-negara Arab selama ini beralih ke negeri-negeri Afrika yang rata-rata kering atau sangat kering, sehingga sustainability domba dalam jangka panjang kemungkinan bermasalah. Maka inilah peluang terbaik Indonesia untuk mempersiapkan diri menjadi pengekspor domba paling berpotensi di masa yang akan datang.

   Bahkan melalui jaringan teman-teman Peternak Kambing Indonesia, Peternak Kambing Dan Domba, maupun dalam jaringan komunitas-komunitas lain di indonesia, saat inipun sudah ada tantangan bila para penggiat domba Indonesia bisa menyediakan akumulasi stock sampai 20,000 ekor per shipment , kapal-kapal pembawa domba dunia siap mampir ke pelabuhan – pelabuhan kita untuk membeli domba-domba tersebut sampai sesering yang kita mampu mengumpulkannya. Kalau sebulan sekali shipment saja itu baru cukup untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji kita sendiri yang di tanah suci perlu berqurban atau membayar dam  !

   Bagi kalangan peneliti dan pengembang, domba juga menjadi sumber yang tidak henti-hentinya digali sebagai bahan penggerak utama bioeconomy kedepan. Kotorannya menjadi sumber pupuk dari yang langsung pakai, pupuk kompos, biogas, sampai slow release fertilizer dlsb. Kulit dan bulunya bahkan secara specific disebut sebagai bahan bangunan dan bahan-bahan kebutuhan lainnya – feedstock di Al-Qur’an (QS 16:80-81).



Sumber : geraidinar.com
dengan beberapa tambahan dari penulis